Selasa, 06 November 2012

Naskah Drama


Naskah Drama
ARTI SEORANG SAHABAT
Suasana pagi cerah di SMPN 2 Tanjung mengiringi sebuah kisah keempat sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berempat berselisih, tetapi menjadikan mereka sebagai persahabatan yang sejati. Chaca, Viera, Elzha, dan Bintang, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran jika mereka memiliki banyak teman. Keempat sekawan tersebut berbincang-bincang sambil berjalan di koridor sekolah.

Elzha   : “Hey teman, sebentar lagi kita UAN nih, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul kita akan tersita buat belajar. Gimana nih?”

Viera    :“Iya benar juga Zha, jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan UAN.

Chaca : “Gak segitunya kali, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu, maka kita tidak akan sibuk belajar.”

Viera : “Ah kamu ini Cha, mentang-mentang anak pintar jadinya sok ceramah. Huh nyebelin.”

Elzha : “Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang diomongin Chaca itu ada benarnya juga. Coba deh kalian bayangin, jika kita rajin belajar kita tidak perlu sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung siap senjata dulu sebelum perang. Santai aja lagi, bener gak?”

Viera : “Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Ibu Chaca dan Ibu Elzha,.”

Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.Mereka pun langsung pulang ke rumah masing-masing.
Hari demi hari berganti, namun ada keganjilan dari sikap Chaca, sehingga terjadi perselisihan di antara mereka.Ternyata Chaca ada masalah dengan orang tuanya, dan masalah itu membuat Chaca tidak semangat untuk belajar. Saat pulang sekolah Elzha, Viera, dan Bintang berkumpul di rumah Bintang.

Viera : “Aku kasian nich sama Chaca, dia les terus.”(Dengan wajah memelas)

Elzha : “Gimana kalau kita tanya ke orang tuanya Chaca aja? Jadi kita tau apa yang sebenarnya terjadi antara Chaca dengan orang tuanya.”

Akhirnya mereka bertiga datang ke rumah Chaca, dan kebetulan pada saat mereka ke rumah Chaca, dia sedang les. Setelah mereka dipersilahkan masuk, mereka berbincang-bincang dengan Ibu Chaca. Mereka bertiga menanyakan apa yang terjadi antara Chaca dengan orang tuanya. Setelah bercerita panjang lebar dan mereka telah mengetahui apa penyebabnya, mereka mohon undur diri kepada Ibu Chaca.
Keesokan harinya Viera, Elzha, dan Bintang menghampiri Chaca yang sedang duduk termenung di dalam kelas.

Bintang : “Woi.”(Seraya mengagetkan Chaca)

Chaca : “Apa-apaan kalian ini, bikin aku kaget saja!”

Elzha : “Kok kamu jadi nyalahin kita Cha? Kamu sih pagi-pagi sudah melamun, kena setan sekolah baru tau rasa kamu.”(Chaca, Viera, Bintang, dan Elzha tertawa bersama)

Bintang : “Cha, kita sudah tau kenapa akhir-akhir ini sikap kamu jadi aneh.”

Chaca : “Kalian bicara apa sih, aku nggak ngerti?”

Viera : “Ampun deh Chacaku sayangku,cintaku, sahabatku, jangan tulalit donk. Sudah jelas kita ini lagi bahas sikap kamu yang berubah 180 derajat.”

Elzha : “Bener Cha, kita udah tau semuanya.”

Chaca : “Kalian ini ada-ada aja, aku biasa aja kalian malah bilang aku berubah segala. Emang apa yang berubah? Aku tetap Chaca yang dulu.”

Bintang : “Nggak Cha, kaum berubah semenjak kamu punya masalah dengan orang tua kamu.”

Chaca : “Emang kalian tau apa tentang masalah aku ini? Kalian itu nggak tau apa-apa!”(Dengan nada membentak)

Bintang : “Kamu salah Cha, kita tau semuanya.”

Chaca : “Maksudnya kalian tau masalahku dengan orang tuaku?”(Dengan nada terbata-bata)

Viera : “Ya betul, betul, betul.”

Chaca : “Tapi bagaimana kalian bisa tau?”

Bintamg : “Iya kita tau dong. Kemarin kita bertiga sengaja ke rumah kamu buat tanya masalah ini ke ibu
kamu, dan ibu kamu cerita semuanya ke kita.”

Chaca : “Kenapa sih kalian ngelakuin hal ini? Lagian kalian bisa langsung tanya sama aku.”

Bintang : “Kita ngelakuin hal ini karena kita kasian liat kamu seperti ini Cha?”

Elzha : “Kita sudah tanya sama kamu tentang hal ini, tapi kamu cuma bilang ada masalah sama orang tua kamu. Kamu nggak jelasin apa masalah yang sebenarnya. Ya udah kita cari tau aja sendiri.”

Viera : “Terus kita tanya ke ibu kamu dan kita tau kamu kayak gini karena HP sama fasilitas yang kamu punya di tarik sama ibu kamu kan?”

Chaca : “Iya, HP sama fasilitas yang ada buat aku ditarik sama orang tua aku. Karena itu aku nggak semangat belajar, lagian tanpa itu semua rasanya hampa.

Bintang : “Menurut aku sikap orang tua kamu ada benarnya juga Cha. Jadi, kamu nggak perlu jadi
pendiam kayak gini. Bawa Enjoy aja Cha.”

Chaca : “Emang bener. Tapi, tanpa semua itu aku jadi tambah malas belajar karena bosen nggak ada
hiburan. Aku sudah cukup tertekan harus belajar terus menerus. Orang tua aku nggak peduli sama aku lagi, mereka selalu nuntut ini, itu tapi mereka nggak mikir gimana perasaanku. Merek hanya tau keinginan mereka harus terpenuhi, tanpa berfikir kemampuan aku. Mereka egois!”(Sambil menangis)

Elzha : “Sudah hapus aia mata kamu. Lebih baik sekarang kita cari jalan keluarnya.”

Viera : “Aha, aku punya ide, aku punya ide, ide ini bagus, ide ini untuk kita.Emh, bagaimana kalau kita batasi pemakaian fasilitas yang ada. Selama ini kan setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik kita selalu tergantung sama fasilitas yang ada.”

Chaca : “Bener juga kamu Ra. Aku jadi sadar, kalau kita selalu tergantung sama fasilitas yang kita punya, kita bakalan jadi anak manja dan selalu tergantung sama apa yang ada. Emang susah buat kita merubah kebiasaan yang sudah mengakar di dalam diri kita. Tapi, apa kalian bisa ninggalin itu semua? Biar aku aja yang menjalankan ini semua. Aku punya sahabat seperti kalian juga sudah cukup buat aku. tapi aku masih butuh paling tidak HP sih.”(Mereka tertawa bersama)

Elzha : “Intinya kita setuju sama usul Viera tadi. Lagian selayaknya sahabat sejati itu selalu ada buat sahabatnya yang lagi butuh bantuan. Kamu sedih, kita juga ikut sedih Cha. Karena kita merasa ada yang hilang. Kita juga ngerasa nggak enak kalau kita senang-senang, tapi kamunya malah sedih, susah, campur aduk deh. Lagian kita juga harus konsentrasi sama UAN. Bener nggak?”

Chaca : “Bener, kalau gitu terima kasih ya .”

Viera, Bintang, Elzha : “Sama-sama. Kita sayang kamu Cha.”(Sambil berpelukan)

Akhirnya mereka berempat menyepakati perjanjian yang tadi diusulkan Viera. Mereka berharap hal ini dapat memberikan hasil yang baik pada UAN nanti.Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di terima di SMA yang mereka inginkan selama ini. Sampai SMApun mereka tetap bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar